Senin, 04 Juni 2012

BlackBerry (RIM) Terancam Bangkrut

Roda Kehidupan Pasti Berputar. Mungkin pepatah lama itu lah yang menggambar perusahan ini yang sedang menemui krisis, karena itu saat berada di puncak ingatlah suatu saat akan berada di bawah. Itu lah yang berlaku di kehidupan ini, pepatah tersebut juga berlaku di sektor bisnis. RIM (Blackberry) adalah contoh perusahaan basis IT yang telah lama merasakan masa keemasan. Pundi-pundi dollar mengalir deras kekantong mereka. Namun,
sebagai pepatah bijak di atas, tidak selamanya mereka berada di puncak karena kalau tidak demikian berarti mengingkari Natural Of Law alias hukum alam. Saat ini RIM di kabarkan terancam gulung tikar! Apakah benar? atau sekedar Rumor?

Bicara Blackberry, kita harus berbicara RIM (Research In Motion) sebagai sang pencipta. Perusahaan yang berpusat di canada ini berhasil melejit setelah memproduksi Blackberry, sebuah SmartPhone yang memiliki fungsi utama untuk segmen pebisnis dengan fitur utamanya push-email.  Tetapi saat ini RIM sedang mengalami krisis? krisis keuangan tepatnya. Dalam 5 tahun terakhir harga saham RIM turun sebanyak 20% hingga menjadi $28 per lembar. Berdasarkan situs www.stockta.com, secara keseluruhan sejak 6 bulan lalu (November 2010 hingga Mei 2011), saham RIM telah anjlok sebanyak 60% membuatnya kehilangan milyaran dollar dari nilai pasarnya. Berbanding terbalik dengan Rival terbesarnya Apple dan Android, RIM jelas kalah jauh dalam pemasaran. Jika ingin diteliti lebih jauh lagi khususnya dalam hal teknis, jelas RIM kalah dari segi fitur dan inovasi, membuatnya tampak membosankan.


Android dan Google terlihat bekerja keras siang dan malam untuk selalu meningkatkan fitur-fiturnya dan selalu berlomba dalam hal inovasi. Sedangkan RIM? Seolah masih hidup dalam euforia keberhasilan Blackberry meraih perusahaan dengan pertumbuhan terpesat pada 2009 (***majalah Forbes). Tetapi nilai pun berkata lain pada tahun 2011 ini. Sebuah laporan Millenial Media menggambarkan pasar global smartphone pada April 2011 menampilkan Android meraih dominasi pada market share sebesar 53%, diikuti Apple iOS sebesar 28% dan RIM 16%. Sisanya diperebutkan Symbian, Windows (Microsoft) dan lainnya sebesar 4%.


Dari nilai tersebut jelas RIM kalah dengan dominasi Google dan Apple di seluruh dunia. Jika RIM tidak segera memperbaiki kinerja maka tidak salah lagi pasar smartphone global akan diambil alih oleh perusahaan Microsoft atau Symbian. 


Dibawah ini adalah 6 Tanda Kebangkrutan RIM :

1. Tidak Ada Inovasi Baru
Hanya ada dua seri BlackBerry baru yang akan dikeluarkan dalam waktu dekat, yaitu seri Bold Touch 9900 dan 9930. Memang terdapat beberapa peningkatan fitur seperti BlackBerry OS 7.0, layar sentuh dan prosesor 1.2 GHz peningkatan ini bukan lah dianggap sebagai peningkatan inovasi karena tidak "menciptakan" hal yang baru, melainkan memaksimalkan hal yang sebelumnya sudah ada.

2. Desain Membosankan
Sejak kemunculan seri BlackBerry moderen pada tahun 2006, desainnya tidak berbeda jauh dengan yang ada sekarang, jika ada desain lain seperti touchscreen (seri Strom), candybar (seri Pearl) dan clamshell (seri style), tidak dapat dibandingkan dengan desain smartphone pesaing yang semakin sederhana dan terlihat elegan.

3. Jumlah Aplikasi terbatas
BlackBerry App world dikenalkan pada 2009, namun hingga saat ini aplikasi yang tersedia hanya sebanyak 26.000. Bandingkan dengan pesaingnya Android yang telah memiliki 200.000 aplikasi dan Apple sebanyak 350.000 aplikasi yang terus bertambah setiap harinya. Keterbatasan aplikasi juga disebabkan kurang sukanya para developer untuk membuat aplikasi karena merasa banyak sekali peraturan yang berbelit-belit agar suatu aplikasi disetujui dan masuk ke dalam BlackBerry App World.

4. Aplikasi Mahal
Beginilah cara seseorang mengungkapkan emosinya. Sudah Sedikit, Banyak Yang Berbayar, Mahal Pula. itulah gambaran yang tersedia di BlackBerry App World. Bayangkan game Angry Farm untuk BlackBerry seharga $4.99, sedangkan Angry Birds untuk iOS dan Android hanya $0.99 saja.

5. Dualisme Kepemimpinan
RIM dipimpin oleh dua orang CEO, yaitu Mike Lazaridis dan Jim Balsillie. Kepemimpinan dua orang dalam satu perusahaan besar jelas menjadi hal yang penting terkait dengan keputusan-keputusan yang terkait dengan masa depan perusahaan. Bahkan situs www.joyoftech.com membuat sebuah komik strip yang menceritakan humor tentang kedua CEO yang sedang mengambil keputusan untuk merilis BlackBerry lagi.

6. Turunnya Laba Perusahaan
Pada Juni 2011, RIM mengumumkan prediksi laba kuartal pertama 2011. Mereka menjelaskan pendapatan menurun untuk pertama kalinya dalam 9 tahun terakhir, dan mereka juga berencana mengurangi jumlah karyawannya.Walaupun BlackBerry playbook pada awal peluncurannya mampu menjual 500.000 buah, tetapi hasilnya belum mampu mengangkut pendapatan perusahaan secara keseluruhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar